Tersenyumlah, Dunia Akan Tersenyum Bersamamu!

 


4 Ramadhan 1433 H

Rabu, 6 April 2022

Haii, Rasanya ini adalah tulisan pertama setelah terjadi pergolakan panjang antara aku dan para sponsor buku yang biasanya menyuplai buku-buku baru milikku  wkwkk (red, sponsor = ayah dan beberapa pihak lain) pake emot senyum nih!😂

Bukan, bukan ada problem serius gitu, cuman memang lagi gak nulis-nulis hasil bacaan ku selama ini hehe U know masalahnya yaa, sibuk alias aku si lelet ini selalu berupaya tidak mepet deadline tugas karena takut dead~mati wkwk.

Kali ini aku bakal spill tentang buku baru yang aku punya di tahun ini, sebenernya di tahun 2022 ini aku udah punya 5 buah buku baru. 1 buku psikologi, pemberian mbakku si Bu guru Yogja garang, eh sayang. 3 buah buku yang aku beli dengan bersusah payah menabung uang hasil pemberian ayah wkwk. Dan 1 lagi buku pemberian yang gabisa disebutin siapa, yang jelas I will say thankyou a lot yaa manusia-manusia baik yang semoga Allah Baikkan juga karir, impian dan masa depannya. Aamiin.

Btw, buku kali ini adalah buku non fiksi karya Abdul Rochim & Soejitno Irmim yang judulnya keren banget, sekeren isinya “Tersenyumlah, Dunia Akan Tersenyum Bersamamu”. Buku yang mengajarkan betapa kuatnya energy positif mempengaruhi banyak aspek kehidupan, tidak hanya diri kita sendiri tapi juga bagi orang-orang disekitar kita. Bayangin kalau kita adalah api, maka akan menyebarkan panas ke orang-orang disekitar kita. Tapi, kalau kita adalah embun, maka tentu kita akan memberikan kesejukan bagi orang-orang disekitar kita. Analogi yang aku kira cukup untuk menggambarkan bahwa kita akan berdampak bagi orang-orang disekitar kita, dan begitupun sebaliknya.

Dalam buku ini, aku belajar bahwa penting sekali untuk mengelola pikiran agar tetap positif dan tidak bersuudzon terlebih kepada pihak-pihak eksternal yang memang tidak bisa kita kendalikan. Memang aku jelas paham, kalau teori selalu akan lebih mudah daripada prakteknya, tapi bukankah kalau kita paham teorinya, maka untuk mempraktikkannya akan menjadi lebih mudah?.

Selanjutnya, buku ini benar-benar memberikan pencerahan untuk aku yang tidak terlalu suka tersenyum wkwk (kalau bukan ada hal-hal yang memang lucu or something like this). Bahwa senyum akan membawa energy positif yang lebih besar untuk bisa kita tebarkan kepada orang-orang disekitar kita. Setidaknya ini menjadikan pikiran ku sedikit berubah kalau tersenyum tidak selalu menandakan bahagia, tapi memang sebuah bentuk kebersyukuran atas kehidupan yang terkadang sering dinistakan. Perubahan pikiran ini sejalan dengan kutipan “Ubahlah Pikiran Anda, Maka Anda Akan Mengubah Hidup Anda”~Vincent Peale

Dari 30 Bab dalam buku ini, aku sangat terinspirasi dengan bagian bab 28. Pandai-Pandailah Mengambil Hikmah Dari Setiap Peristiwa. Aku related banget dengan isi bab ini, karena menurutku tidak mudah untuk bisa sampai ke tahap penerimaan terhadap keadaan. Mungkin, memang akan terasa berat jika yang terjadi adalah hal-hal yang tidak menyenangkan dan tidak menenangkan. Tapi, akan lebih baik kalau kita mampu melihat itu dari sisi yang berbeda, ibrah dan pembelajaran itulah yang tentu akan memperkuat diri, sehingga mampu berdamai dengan diri. Tidak menyalahkan keadaan, bahkan mampu bersahabat dengan apa-apa yang menerpa.

Dan yang terakhir yang ingin aku sampaikan adalah entah menyenangkan atau tidak, entah seberat apapun, atau seremeh temeh apapun, semua bentuk penerimaan atas apa yang terjadi akan diperhitungkan. Kalaulah diterima dengan hati yang lapang, tentu aka nada balasannya. Dan jika di terima sebagai amarah, nestapa, dan kecewa tentu juga aka nada balasannya. Karena, You are what You Think!

Bye!

Jangan Lupa Sahur ya wkwk

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang Baik Untuk Kisah Yang Pelik

Perihal yang tidak akan selesai

Ad-Dunya