Sistem Pendidikan Findlandia 3
Hai, bertemu lagi di penghujung November. Gimana November nya? Asyikk kan wkwkwk
Kali ini aku bermaksud untuk menorehkan hasil membaca buku Sistem Pendidikan Findlandia, Catatan dan Pengalaman seorang Ibu yang sudah aku selesaikan beberapa bulan yang lalu, tapi baru sekarang bisa aku tuliskan mengingat sekarang aku tengah sibuk mempersiapkan pentas seni musik yang akan berlangsung akhir tahun nanti. Di bagian ini aku akan menuliskan alasan-alasan kenapa Findlandia selalu menjadi peraih angka membanggakan alias nyaris sempurna di setiap ajang pengukuran indeks keberhasilan literasi dan numerasi siswanya. Tapi, tentu kita harus objektif dalam menilai sesuatu, dan tidak menjadikan ini sebagai perbandingan dengan hasil bangsa kita,melainkan sebagai referansi barangkali banyak hal bisa diperbaiki demi perubahan kedepan yang signifikan.
Dalam buku ini, di halaman 87. Ada beberapa rahasia dibalik hasil tes PISA siswa/siswi Findlandia yang memukau. Bukan rahasia umum lagi, kalau ajang tes bergengsi seperti PISA merupakan suatu tolak ukur capaian hasil kegiatan belajar mengajar yang kerap juga dijadikan representasi dari kemampuan siswa/siswi nya dalam level kognitif. Sehingga, keberhasilan memperoleh nilai yang maksimal merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi negaranya, dan menjadi penggambaran bagaimana sistem pendidikannya sangat baik, entah dari sarana maupun prasarananya.
Setidaknya ada beberapa alasan keberhasilan Findlandia meraih angka memukau di ajang tes bergengsi, diantaranya
1. Sistem pendidikan tidak bersifat kompetitif
Nah, ini adalah fakta yang cukup mencengangkan bagiku secara pribadi. Karena, aku merasakan sewaktu duduk dibangku sekolah. Sistem pendidikan yang diselenggarakan sangat kompetitif, terus menuntut siswa/siswi agar selalu bertumbuh, dan bersaing secara sehat dengan teman-temannya. Misalnya saja, sistem ranking/ juara kelas. Namun, hal semacam ini tidak akan di temukan di Findlandia. Karena disana sistem pendidikan diselerenggarakan tidak bersifat kompetitif sama sekali, tidak ada sistem juara/ ranking, dan setiap diadakan ujian, siswa hanya akan mengetahui nilai yang ia peroleh saja. Siswa/siswi tidak akan mengetahui hasil yang didapat oleh temannya. Hal ini dilatar belakangi oleh alasan karena sekolah adalah institusi untuk membangun karakter individu, dimana individu itu bebas untuk meng-explore kemampuan dirinya dalam banyak hal. Dan tolak ukur keberhasilannya adalah diri mereka sendiri dalam waktu yang lalu. Bukan orang lain, ataupun teman-temannya. Sehingga, mereka tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain atau teman-temannya, ataupun merasa minder atas kemampuan yang memang pada dasarnya akan berbeda-beda setiap anak.
2. Azaz Kesamarataan
Azaz kesamarataan disini artinya adalah, tidak ada perbedaan antara sekolah didesa ataupun sekolah di kota. Baik dari segi sarana, prasarana dan infrastruktur sekolahnya. Maupun dalam segi sistem penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan. Selain itu juga tidak ada jurang pemisah antara lembaga swasta maupun lembaga formal penyelenggara sistem pendidikan. Di Findlandia, semua sekolah adalah sama. Dengan biaya pendidikan yang gratis, sistem kurikulum bahkan setiap sekolah di Findlandia akan menyamaratakan pembelajaran dengan tidak membeda-bedakan gender. Setiap anak, baik laki-laki ataupun perempuan akan memperoleh hak yang sama didalam pendidikan. Hal ini bisa terlihat dari pembelajaran merajut, menjahit dan kerajinan juga akan diajarkan kepada anak laki-laki. Dan pembelajaran mekanik, mesin dan konstruksi juga akan diajarkan kepada anak perempuan.
3. Kerjasama antara orang tua dan sekolah yang sangat baik
Selain 2 alasan diatas, ada satu hal lagi yang tidak bisa dipungkiri sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Findlandia dalam menyelenggarakan pendidikannya. Kerjasama antara orang tua dengan sekolah sangat terbuka, komunikatif dan terjalin secara maksimal. Hal ini tentu akan sangat berbeda dengan sistem pendidikan tanah air, dimana kerjasama antara orang tua dan sekolah belum maksimal, orang tua hanya akan datang kesekolah apabila ada pembagian rapot, atau rapat komite, dan sangat jarang sekali terjadi pertemuan antara guru dan orang tua siswa dalam rangka membahas perkembangan anak, dan sistem pembelajaran bagi siswa diluar sekolah. Di Findlandia, setiap orang tua ataupun wali murid akan berkewajiban untuk mendatangi sekolah setiap setelah mengadakan ujian harian. Dan untuk siswa/siswi tertentu akan ada pertemuan khusus. Orang tua yang datang kesekolah akan membahas bagaimana perkembangan anaknya, baik dari level kognitif, capaian belajar, maupun ranah ketrampilan sosial. Bagaimana anaknya menjalankan kehidupan bersama teman-temannya, juga tentu menjadi bahasan yang tidak luput dari pembicaraan. Adanya kerjasama yang baik anatara orang tua dan guru akan menjadikan proses pemantauan tumbuh kembang anak sangat baik, terarah dan progresif. Sehingga, tidak ada alasan siswa/siswi di Findlandia tidak memperoleh perhatian dari orang tuanya. Dan tentunya, hal ini sangat berdampak bagi anak baik dari segi pembelajaran dikelas, pertumbuhan mental, sikap dan kemampuan bersosialisasi.
Itulah rahasia dibalik suksesnya Findlandia menyelengarakan sistem pendidikannya. Dan berhasil meraih angka memukau di ajang tes PISA, dengan indeks literasi terbaik di dunia. Semoga bisa menjadi pengetahuan dan pembelajaran bahkan bahan muhasabah dan perbaikan bagi kita.
Akan aku lanjutkan dengan tulisan-tulisan lainnya dari buku ini.
Buku yang benar-benar luar biasa untuk dilewatkan begitu saja, apalagi jika hanya sekedar dibaca, tanpa ditulis dengan kata-kata sendiri, tentu kan tumpah ruah, hilang tak ber sisa.
Selamat malam semuanya
~_~
Komentar
Posting Komentar