Cerita untuk Februari ditanah merah penuh arti
5 sampai 12 Februari, beberapa hari yang lalu menjadi kisah yang mengesankan untuk diriku secara pribadi. Karena, menjadi bagian dari manusia-manusia yang menginvestasikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membumi, hidup dalam kesederhanaan didesa yang cukup jauh dari hingar bingar kota. Sebuah desa kecil yang secara geografis letaknya ada di Kecamatan Semidang Alas,Kabupaten Seluma yang jarak tempuhnya kurang lebih 3 jam dari Kota Bengkulu. Desa dengan tanah yang cukup kering berwarna merah, yang mengantarkan aku pada cerita dan pengalaman baru sebagai bagian dari proses bertumbuh demi hidup dalam 20 tahun yang berarti. Sepanjang jalan kami disuguhkan hamparan kebun sawit yang kokoh, jalanan yang terkadang sedikit berlubang dan rusak, beberapa sungai dengan warna jernih, dan tampak bebatuan didasarnya, persawahan yang tidak sebanyak didaerah ku, dan tentu saja tanah merah, karena cuaca yang panas. 3 jam tentu saja bukan waktu yang lama bagiku yang terbilang cukup biasa menempu