Kita Hanya Kata yang Tak Mampu Di eja Makna.
Kita Hanya Kata yang Tak Mampu Di eja Makna. Hari yang menyenangkan bagiku. Senin menuju minggu, seolah berjalan dengan sangat menggebu. Kau tahu, setiap hari yang aku nanti adalah waktu yang kuharap tak akan berganti. Entahlah, harus seperti apa aku gambarkan ceriaku saat itu. Tapi, yang jelas bahagia itu sederhana sekali rupanya. Sesederhana seperti balasan percakapan via room chat whatsapp, aplikasi hijau yang kita gunakan untuk saling berkabar. Sesederhnana senyuman mu yang kerap terbersit tiba-tiba dikepalaku. Mungkin, receh dan remeh temeh tapi tidak bisa aku pungkiri adanya. Ini kisah ku yang sebetulnya tidak terlalu menarik, tapi tetap akan selalu menjadi bagian yang baik untuk pendewasaan diriku. Aku, Rara. Mahasiswi semester awal, disalah satu Universitas di Kota ini. Kota yang pada akhirnya membawa ku untuk mengenalmu, di gedung dan jalanan yang sempat kita lalui bersama. Aku ingat sekali, waktu itu kau juga Maba, hanya saja berlainan Prodi denganku. Tapi, mungkin