Karena Saya Percaya
Karena saya percaya......
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak sajak-sajak itu kembali dituliskan pada secarik kertas usang
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak deret-deret hurufnya berbaris rapi saling mengantri hendak di eja
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak roda sepeda berputar tak lagi diam seribu bahasa
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak jejak-jejak perjalanan yang tinggal tidak lagi sejengkal
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak senyum mereka kukantongi dengan segera sebagai mantra
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak ku biarkan tak seorangpun pernah menganggapnya nyata
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak kata-kata manis mereka tidak pernah laris di telinga
karena saya percaya saya bisa, bahkan sejak mata mereka menatap dengan dingin seolah tak begitu yakin
karena saya percaya saya bisa, maka langkah ini tidak akan berhenti sampai di sini
karena saya percaya saya bisa, saya meminta yang Esa mengokohkan perjalanan ini untuk tiba pada waktunya
karena saya percaya saya bisa, saya meyakinkan diri bahwa pertolongan-Nya selalu dekat untuk diterima
karena saya percaya saya bisa, meski tidak seorangpun yakin akan seperti apa saya meraihnya
Sekali lagi ku peringati
Langkah ini tidak akan berhenti di sini
Langkah ini akan terus melaju pada titik "sampai" nya nanti
Langkah ini akan selalu seiring dengan doa dan harap banyak cinta dan mereka yang tak pernah meninggalkan
Langkah ini akan mendarat, hebat dan kuat, seperti bagaimana sejak ini semua dimulai
Karena,
Saya percaya saya bisa
Bengkulu, 14 Desember 24
Dibawah rinai hujan di kamarku yang merah jambu
Komentar
Posting Komentar